Pos adalah bagian dari sistem pos yaitu sebuah metode yang digunakan untuk mengirimkan informasi atau suatu objek, dimana untuk dokumen tertulis biasanya dikirimkan dengan amplop tertutup atau berupa paket untuk benda-benda yang lain, pengirimannya mampu menjangkau seluruh wilayah di dunia. Pada dasarnya, sistem pelayanan pos bisa dilakukan oleh public ataupun private. Namun, sejak pertengahan abad ke 19, sistem per-pos-an secara umum menjadi ranah yang harus dikuasai negara (monopoli) dengan biaya pada artikel prabayar. Bukti dari pembayaran dilihat dari sebuah prangko tempel yang biasa direkatkan di sudut kanan atas, tetapi ongkos permeter juga dikenakan untuk pengiriman massal.
Sistem pos sering kali memiliki fungsi tidak hanya untuk mengirim surat. Dibeberapa negara, Pos Telegraph dan Telephone (PTT) juga memiliki otoritas terhadap sistem telepon dan telegraf, ada juga yang memberikan akses untuk rekening tabungan serta menangani aplikasi untuk pembuatan paspor.
Wajar banyak turis domestik maupun mancanegara tergiur eksotisnya kawasan Gunung Arjuna. Di sana masih terhampar luas potensi-potensi yang bila dikembangkan akan mampu menyedot arus wisatawan. Seperti di kawasan lereng Gunung Arjuna dan sekitamya, terutama Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Potensi desa itu ibarat perawan yang butuh sentuhan sehingga keelokannya kian menggoda.
Tinggal membedaki, memberi sedikit gincu dan pemerah, tentu perawan yang bersolek akan menarik banyak kumbang (baca: wisatawan). Cobalah Anda susuri potensi terpendam di area itu. Alamnya masih asri, udara sejuk, dan pemandangan yang tampak adalah kehijauan yang sedap dipandang mata. Desa Tambaksari adalah desa terakhir sebelum wisatawan, terutama pendaki gunung, melanjutkan aksinya berhiking ria. Rute menantang, seperti naik turun, menanjak danmenikung adalah seni mendaki gunung.
Isbandi Widodo, Pengrajin Batik Khas kota Pasuruan
Wong Kabupaten yang Geluti Batik Khas Kota Pasuruan
Batik adalah warisan nenek moyang dengan cita rasa intemasional. Dengan mengutamakan kreatitas dan seni menggambar, karya asli bangsa Indonesia ini telah mendapatkan pengakuan masyarakat intemasional dengan menjadikannya sebagai warisan budaya dunia oleh Unesco. Keberadaan batik di Indonesia memang sudah menyatu kuat dengan denyut nadi kehidupan masyarakat Indonesia. Hampir di seluruh daerah di Indonesia dapat ditemukan mahakarya ini dengan ciri khasnya masing-masing. Tidak terkecuali Kota Pasuruan yang menonjolkan corak kembang sirih dan burung kepodangnya.
Batik Pasuruan, Meski terbilang tertinggal dengan daerah lain yang lebih dulu dikenal akan motif batiknya, bukan berarti Pasuruan berdiam diri. Dengan objek keindahan wisata Pasuruan yang sudah banyak dikenal, para pengrajin pun menuangkannya dalam lukisan batik. Tiga yang cukup dikenal adalah batik sedap malam, jumputan bromo, dan bunga krisan.
Pilihan nama itu terbilang cukup cerdas, karena mengesankan nama yang unik dan indah. Kholifah, ketua batik Dinar Agung mengatakan, batik jumputan pasir Bromo memang diambil dari nama gunung Bromo, yang sudah terkenal. Nama Bromo sengaja diangkat untuk membuat penasaan para pecinta batik. Harapannya, grade batik Pasuruan naik dan mampu bersaing dengan potensi batik yang lebih dulu muncul. Dari sisi desain, batik jumputan pasir bromo bersifat abstrak, yakni berbentuk butiran-butiran pasir kecil, besar dan berlekuk. Selain gunung Bromo, kelebihan alam yang dimiliki di kawasan pegunungan Tutur, Nongkojajar, juga diangkat sebagai motif batik. Yakni bunga krisan. Bunga cantik ini memiliki aneka wana yang banyak dicari untuk hiasan rumah maupun acara pengantinan.
Rambaldo, Sang Penggagas Jalur Penerbangan di Indonesia. Alfred Emille Rambaldo lahir di Rembang, Pasuruan.
Tahun 1908-1911 Alfred Emille Rambaldo, perintis perjalanan lewat udara pertama. Dia menemukan dan mengembangkan alat trasportasi udara dengan menggunakan balon udara bermesin.
Usia 29 tahun, terhitung masih muda belia saat Ia mengenalkan dunia penerbangan di Hindia Belanda. Mengawali karir sebagai serdadu Angkatan Laut. Namun akhirnya dia tertarik mengembangkan teknologi anyar dari Eropa, yaitu perjalanan udara, alat transportasi yang belum dikenal di Hindia Belanda.
Rambaldo menggagas pembuatan balon bermesin yang berpusat di Surabaya. Langkah ini kemudian diikuti perkembangan sistem observasi meteorologi dan pemotretan dari udara di kota ini. Semua salut dengan pemuda ini karena temuannya termasuk fenomenal.
Jawa Timur memang kaya objek wisata religi. Salah satunya adalah Padepokan Indrakila di lereng Gunung Arjuno. Selain menjadi wisata religi, tempat ini juga cukup menarik bagi para petualang.
Pendaki Gunung Arjuna yang terletak di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, kita akan mendapati cerita-cerita menarik seperti yang pernah ada dalam cerita wayang. Kalau dulu cerita-cerita Epos Mahabharata itu hanya dianggap sebagai cerita belaka dalam pagelaran wayang, tetapi di sini kita mendapati kisah-kisah dalam wayang itu seperti benar-benar pernah terjadi di wilayah ini. Bila punya keinginan mendaki Gunung Arjuna ke puncak yang lebih tinggi seperti yang dilakukan para pecinta alam, bisa lewat dari arah selatan, lewat Purwodadi Pasuruan. Di puncak itu kita mendapati tumpukan batu-batu yang konon dipercayai merupakan makam-makam tokoh-tokoh pewayangan, seperti Abiasa (kakek para Pandawa), Bima, Semar, bahkan ada tempat yang dinamakan ‘Wot Ogal Agil’, yang dalam imajinasi cerita radio “Satriya Madangkara” merupakan tempat Arya Kamandanu menyimpan pedangnya.